Hidup dalam era modern membuat kita harus menjalani kehidupan serba cepat dengan persaingan ketat. Pada saat yang sama kita harus menghadapi stress dalam kehidupan sehari hari, pekerjaan dan rumah tangga. Oleh karena itu pelbagai cara di tempuh untuk mengatasi stress yang semakin meningkat. Teknologi berkembang sangat pesat, salah satunya ialah maraknya penggunaan telepon genggam.
Telepon genggam atau Handphone merupakan salah satu perkembangan tekhnologi. Dengan kecanggihannya, telepon genggam bukan hanya sebagai alat komunikasi melainkan juga bisa digunakan untuk mengirim data diinternet, nonton TV, mendengarkan radio maupun mp3 dan sebagainya.
Namun di balik kecanggihannya tersebut, banyak juga efek negatif yang tanpa di sadari dapat mengganggu kesehatan manusia. Dr. Eka Putra Setiawan dari bagian Divisi Otologi RS SANGLAH mengatakan meskipun HP dapat mempermudah komunikasi, namun banyak efek samping dari penggunaan yang salah.
Hal ini berkaitan dengan volume suara dan jarak dengar. Semakin HP ditempelkan ke telinga, maka semakin melekat mengenai liang telinga.
“Efeknya semakin besar yang menyebabkan terjadi peningkatan bunyi dan resonasi,” ujarnya.
Menurut Dr Eka, semakin lama bunyi berbising, akan menyebabkan kelelahan pada otot. “Menggunakan HP hendaknya bergantian pada telinga kanan dan kiri. Sama halnya dengan olahraga berjalan atau lari. Semakin jauh akan terasa capek dan otot pegal. Ada masanya untuk istirahat bagi otot pendengaran,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Dr Eka, perlu diwaspadai efek samping gelombang elektromagnetik yang dipancarkan HP. Radiasi HP berakibat buruk terhadap tubuh manusia.
“Ketika Anda menggunakan te*lepon genggam, 70-80 persen ene*rgi radiasi yang dipancarkan dari antena telepon itu diserap ke*pala,” kata Prof Henry Lai dari Uni**ver*sity of Washington, AS, se*perti di*kutip web MD Health.
Radiasi HP memancarkan 215 kali perdetik masuk ke sel-sel otak mengenai DNA dalam sel. Pancaran sinyal dari emiter ponsel selalu mengikuti kaidah pancaran radiasi gelombang elektromagnetik.
Spektrum gelombang elektromagnetik dikelompokkan berdasarkan panjang gelombangnya atau bisa juga dikelompokkan berdasarkan frequensinya. Mengenai spektrum gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombangnya atau frequensinya dapat dilihat di bawah ini:
No. Jenis gelombang elektromagnetik: Panjang gelombang (m) Frequensi, (Hertz)
1. Gelombang radio:
a. Radio gelombang panjang
b. Radio gelombang pendek
c. Komunikasi bands.
d. Televisi

2. Gelombang Mikro:
a. Radar
3. Infra merah
4. Cahaya tampak
5. Ultra ungu
6. Sinar – X
7. Sinar gamma

109 – 10-3
109 – 103
103 – 10
105 – 10-3
10 – 10-1
10 – 10-5
10 – 10-3
10-3 – 10-6
10-6 – 10-7
10-7 – 10-10
10-8 – 10-12
10-10 – 10-16

1 – 1011
1 – 105
105 – 107
103 – 1011
107 – 109
107 – 1013
108 – 1011
1011 – 1014
1014 – 1015
1015 – 1019
1016 – 1021
1018 – 1025

Berdasarkan keterangan di atas, tampak bahwa pancaran gelombang elektromagnetik dari ponsel dengan frequensi antara 900 – 1800 MHz telah memasuki daerah gelombang mikro seperti halnya radar. Bila dilihat energinya, maka pancaran gelombang elektromagnetik dari ponsel akan menghasilkan energi yang mengikuti persamaan berikut ini:
E = h u
= h c/l

dimana:
E = energi yang dihasilkan, erg.
h = konstanta planck, 6,62 x 10-27 erg detik
c = kecepatan cahaya, 300.000 km/detik = 3.1010 cm / detik
l = panjang gelombang.
Kalau panjang gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel diambil 10-2 meter, maka energi elektromagnetik yang akan dihasilkan dapat dihitung sebagai berikut;
E = 6,62.10-27 x 3.1010 / (10-2.10-2 )
= 19,86.10-17 erg
Karena ; 1 eV = 1,6.10-12 erg
Maka : E =(19,86.10-17)/(1,6. 10-12)eV.
= 12,41 . 10-5 eV
= 1,241 . 10-6 eV

Untungnya, kata Dr Eka, manusia memiliki sawar darah otak yang melindungi paparan radiasi ini Anak-anak di bawah usia 8 tahun sangat rentan terhadap pancaran radiasi ini, sehingga sangat disarankan belum waktunya menggunakan HP.
Spesialis anak RSU dr Soetomo itu mencontohkan anak berusia 2,5 tahun. Kepada anak usia tersebut, orang tua dianjurkan tak mengenalkan fungsi atau cara mengoperasikan gadget macam handphone atau laptop. Sebaiknya, anak hanya diperkenalkan pada suara, warna, atau bentuk barang elektronik tersebut. Sebab gelombang elektromagnetik yang terpancar dari barang elektronik tersebut tidak baik bagi anak.
’’Anak berisiko mengalami gangguan proses perkembangan otak, terutama pada proses kelistrikannya,’’ katanya.

http://www.lensaindonesia.com/2011/09/17/gelombang-suara-handphone-pancarkan-radiasi-terhadap-otak.html