Tarhib Ramadhan


Tidak terasa sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah bulan yang penuh rahmah dan bulan yang penuh dengan ampunan Allah. Oleh karenanya jangan sia-siakan Ramadhan ini, jangan biarkan Ramhadan berlalu sementara kita tidak memperoleh apa-apa. Alangkah ruginya orang yang menyia-nyiakan Ramadhan karena belum tentu dia akan bertemu lagi dengan Ramadhan berikutnya. 


Oleh karena itu ayo persiapkan diri kita dengan melakukan Tarhib Ramadhan. 
Apa itu Tarhib Ramadhan, kata tarhib berasal dari akar kata yang sama yang membentuk kata Marhaban. Sedangkan marhaban artinya selamat datang. Maka Tarhib Ramadhan berarti Selamat Datang Ramadhan .

Seorang muslim perlu membangun sikap positif dalam menyambut kedatangan bulan istimewa Ramadhan. Bahkan berdasarkan sebuah hadits Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam biasanya sejak dua bulan sebelum datang Ramadhan sudah mengajukan doa kepada Allah ta’aala dalam rangka Tarhib Ramadhan atau selamat datang Ramadhan.

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ
Adalah Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam apabila memasuki bulan Rajab berdoa: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan berkahilah kami di bulan Ramadhan.” (HR Ahmad 2228)

Rajab, Sya’ban dan Ramadhan merupakan bulan ketujuh, kedelapan dan kesembilan dari sistem kalender Hijriyah Ummat Islam. Hadits di atas seolah mengisyaratkan bahwa Nabi shollallahu ’alaih wa sallam punya kebiasaan menyambut kedatangan Ramadhan bahkan dua bulan sebelum ia tiba. Artinya, Nabi shollallahu ’alaih wa sallam ingin menggambarkan betapa istimewanya Ramadhan sehingga dua bulan sebelumnya sepatutnya seorang Muslim sudah mulai mengkondisikan diri menyambut Ramadhan lewat do’a seperti di atas.
Mengapa Ramadhan dipandang sebagai bulan istimewa? Coba perhatikan beberapa hadits di bawah ini:
حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu katanya: Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Apabila tiba bulan Ramadan, dibuka pintu-pintu Syurga dan ditutup pintu-pintu Neraka serta syaitan-syaitan dibelenggu.” (HR Muslim 1793)

Oleh karenanya, seberapa besar kebaikan akan diperoleh seseorang sangat bergantung kepada bagaimana orang itu sendiri menyikapi dan menyambut kedatangan Ramadhan. Bila ia sikapi dan sambut Ramadhan dengan suka cita, insyaAllah Ramadhan akan menjadi pembuka rahmat Allah ta’aala dan pintu surga baginya.
Namun sebaliknya bila ia masih saja tidak peduli dengan kesucian Ramadhan maka jangan harap ia akan bisa memperoleh kebaikan darinya. Sangat mungkin ia malah menjadi orang yang penuh kegusaran di bulan Ramadhan. Sebuah rasa gusar yang menghasilkan penyesalan di saat api neraka sudah terlihat di depan matanya.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ

صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ
مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِي مُنَادٍ
يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
Bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Bila tiba malam pertama bulan Ramadhan para syaithan dibelenggu, maksudnya jin. Dan pintu-pintu neraka ditutup dan tak satupun yang dibuka dan pintu-pintu surga dibuka dan tak satupun yang ditutup. Lalu ada penyeru yang menyerukan: ”Wahai para pencari kebaikan, sambutlah (songsonglah) dan wahai para pencari kejahatan, tolaklah (hindarilah).” Dan Allah ta’aala memiliki perisai dari api neraka. Dan yang demikian terjadi setiap malam.” (HR Tirmidzi 618)

Saudaraku, marilah kita memohon kepada Allah ta’aala agar memasukkan kita ke dalam golongan para pencari kebaikan di dalam bulan Ramadhan, bahkan sepanjang hayat. Marilah kita berdoa semoga Allah ta’aala jauhkan kita dari masuk ke dalam golongan pencari kejahatan di bulan Ramadhan apalagi seumur hidup. “Ya Allah, berkahilah kami dalam sisa bulan Sya’ban ini dan berkahilah kami di bulan Ramadhan.” Amin, ya Rabb.-

0 komentar: